Hari ini, sudah sebulan lebih gue menjalani kehidupan sebagai pengangguran. Eits, tapi pengangguran bukan sembarang pengangguran, melainkan "Pengangguran dengan gaya". Gaya apaan tuh? Kayang? Salto? Kupu-kupu? Apa gaya punggung?
Maksudnya, gue tetap mengisi hari-hari gue dengan kegiatan-kegiatan yang (semoga) berfaedah. Buat kalian yang (nggak) nanya, selama sebulanan ini gue udah ngapain aja sih? Ini dia listnya!
1. Menjadi active jobseeker
Kalau ini, mah, sudah pasti dilakukan setiap hari. Mengejar peluang itu tak kenal hari, bro! Tapi tetap gue memberikan kesempatan untuk istirahat di hari Sabtu dan Minggu kayak orang kerja kantoran aja.
Mendapatkan kantor yang hari kerjanya Senin-Jumat buat gue adalah sebuah anugerah dan rejeki karena weekend adalah saatnya lo beristirahat dari segala rutinitas di tempat kerja. Mau ikut kelas yoga? Gas! Mau hunting cafe viral terbaru? Gas! Atau mau rebahan aja? Gas!
Saat ini, gue sedang mencari peluang baru di posisi copywriting dan content writing. Kalau kalian perlu jasa gue untuk menulis caption Instagram atau surat cinta, kindly hit me up, ya!
2. Berolahraga
photo by John Arano on Unsplash
Ini dia kegiatan yang mulai rutin gue lakukan akhir-akhir ini. Cuma, pas kerja intensitasnya nggak terlalu tinggi sesempatnya aja. Di awal rutin berolahraga, gue kepengen punya perut yang garis-garis gitu padahal ga tau aja kalau makannya masih kacau!
Tapi, sekarang-sekarang ini gue cuma pengen bisa sehat, kuat, dan tetap bisa jalan ke sana ke mari kalau udah tua nanti. Hari-hari gue juga lebih produktif dan berguna.
Biasanya gue olahraga strength training pakai video dari Madfit. Dia ini pembawaannya tenang dan nggak grasa-grusu heboh gitu jadi kita yang ikutin juga kalem. Gerakannya juga cocok untuk pemula. Gue pake dumbell 2 kg yang seharga 13 ribu sadja sudah mantap!
3. Dance
Nah, selain strength training, gue juga mulai nge-dance lagi. Gue baru sadar ternyata sejauh-jauhnya gue berlari dari dance, selalu ada rasa untuk nge-dance lagi, untuk bergerak lagi.
Ketika gue belajar sebuah koreografi, pikiran gue rasanya lega dan plong banget. Mood jadi lebih happy dan rasanya malah nagih pengen nge-dance terus jadinya! Kini, dance menjadi salah satu sarana healing gue selain journaling dan olahraga.
Tahun ini, gue memang belajar beberapa dance K-Pop, tapi nggak semuanya direkam dan di-posting. Malu sama yang udah jago.
Tapi, karena gue nemu akun Instagram ini (https://www.instagram.com/dance_remix_nat/), gue jadi semangat untuk nge-dance lagi.
Jadi, pemilik akun ini namanya Natalee, adalah seorang ibu berusia kurang lebih 40 tahunan. Natalee suka membuat video dance dan mengunggahnya setiap minggu. Di setiap video dancenya, dia selalu encourage followersnya untuk dance for fun berapapun usia mereka. Sesuai sama bio Instagramnya, "Promoting positive ageing❤️"
Selain itu, dia juga menceritakan strugglenya belajar dance routine baru lewat video dance covernya itu. Ini menjadi semacam pengingat bagi gue bahwa gue nggak sendirian dan nggak perlu pusingin seberapa perfect video dance yang mau diupload. Terdengar seperti mantra yang sanggup menghapuskan pikiran-pikiran perfeksionis gue. Kapan-kapan gue ceritain tersendiri aja deh soal dance ini.
Kira-kira abis ini mau pelajarin koreografinya siapa lagi ya?
4. Doa pagi
Ingat, kita bukanlah apa-apa tanpa Sang Pencipta. Semua berkat yang kita dapatkan dari siapa coba? Ya, dari Yang Maha Kuasa, lah! Maka dari itu, sebaiknya kita bersyukur dan selalu mengingat Dia setiap hari.
Ini dia struggle yang sebenarnya karena gue harus bangun jam 5 pagi untuk ikut doa pagi via Youtube Live. Bayangin lagi ngantuk-ngantuknya dan lo harus berdoa kurang lebih 30 menitan. Kalau lagi begini, kasur terlihat sangat nyaman untuk kembali ditiduri.
Rasanya sih hari gue jadi lebih produktif kalau berhasil bangun jam 5 pagi dan berdoa. Rasanya tuh enteng banget gitu menjalani hari. Tapi, belakangan ini lagi susah banget bangun jam 5 pagi lagi. Doain ya guys supaya gue bisa konsisten kayak gini soalnya lumayan juga buat adaptasi kalau gue udah kerja nanti.
5. Belajar TOEFL
Anak Sastra Inggris tapi nggak punya sertifikat TOEFL? Ya, itulah saya. Mengingat ada beberapa lowongan kerja yang butuh sertifikat TOEFL, jadilah saya selama sebulanan ini rutin belajar TOEFL melalui materi PDF dan video Youtubenya Yanto Tanjung. Belajarnya gue targetin selama sejam setiap hari, fokus pada Reading, Listening, dan Structure.
Terima kasih banyak pada bapak Yanto Tanjung dan orang baik di Twitter yang sudah share materi belajar TOEFL yang sangat mantap dan jelas sekali!
6. Eksplor event ibu kota
7. Ngonten tipis-tipis
8. Join kelas pelatihan
Untuk meningkatkan skill dan mengisi gelas, gue juga ikut kelas pelatihan nih seputar copywriting dan content writing pastinya.
Anyway, thank you for reading my yapping, Fellas! Kalau kamu selama menganggur ngapain aja sih?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar